Minggu, 23 Juni 2013

Akibat Polisi Arogan,Mapolres OKU Diserbu dan Dibakar TNI Hingga Ludes



PALEMBANG (voa-islam.com) - Markas Polres Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, diserang dan dibakar oleh puluhan orang berseragam tentara, Kamis (7/3/2013), pukul 07.30. Menurut informasi, sekitar 95 anggota TNI itu menyerbu Polres OKU dengan mengendarai sepeda motor dan truk.
Kejadian diduga buntut dari penembakan anggota kepolisian yang menewaskan seorang anggota anggota TNI Angkatan Darat Bataliyon Armed 15 Kodam II Sriwija, Pratu Heru yang tertembak oleh anggota Polres OKU pada 23 Januari lalu.
Puluhan orang berseragam loreng hijau tersebut memblokir jalan-jalan menuju Markas Polres Baturaja. Mereka juga menyerang anggota kepolisian dengan pukulan, tendangan, serta senjata tajam sejenis pisau atau sangkur.
Diberitakan, empat polisi terluka saat terjadi pembakaran Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Kota Baturaja, Sumatera Selatan, oleh puluhan anggota TNI dari Yon Armed 15. Keempatnya mengalami luka tusuk. Dua di antaranya kini masih kritis dan dirawat di Palembang. "Luka-luka empat orang, dua parah dan dirawat," Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
Kejadian bermula, anggota TNI Pratu Heru diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Anggota Satuan Lalu Lintas Polres OKU hendak menindaknya, Heru tidak menghiraukan bahkan tetap melanjutkan perjalanan. Dalam pengejaran, Heru ditembak oleh Polantas tersebut."Rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali," ujar Suhardi.
Saksi mata memperkirakan jumlahnya sekitar 100 orang. Warga sekitar, Gustin Moeslimi Singajuru (41), mengatakan, hingga siang kemarin, gedung kantor Polres Ogan Komering Ulu masih dalam kondisi terbakar meski api sudah mulai padam. "Sebagian besar sudah habis terbakar," katanya.
Informasi sementara, enam anggota kepolisian Polres OKU terluka tusukan. Puluhan orang berseragam itu juga menghalau anggota Polisi Militer yang akan mencegah aksi mereka serta melarang mobil pemadam kebarakan mendekat untuk memadamkan api.
Dua pos polisi sektor juga menjadi sasaran perusakan. "Suasana panik dan tegang, warga sekitar tak ada yang berani mendekat," kata Gustin menambahkan. Pihak Kodam II/Sriwijaya maupun Kepolisian Daerah Sumsel belum memberi keterangan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius menjelaskan, awalnya akan ada aksi damai terkait kasus anggota TNI Pratu Heru yang tertembak beberapa waktu lalu oleh anggota Polres OKU."Rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali," ujar Suhardi.
Berdasarkan informasi, para anggota TNI datang dengan menggunakan motor dan mengenakan seragam. Belum diketahui pasti jumlah korban di lokasi. Sementara itu, berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara, akibat penyerangan dan pembakaran Mapolres OKU yang berada di pusat Kota Baturaja itu, suasana kota setempat mencekam dan sejumlah aktivitas warga terganggu.
Seorang saksi mata yang pagi itu hendak mengurus surat kelakuan baik, mengaku terkejut melihat ada keramaian dan gedung Mapolres OKU terbakar. Saksi itu hanya melihat beberapa anggota Polres OKU yang berlarian dengan kondisi luka-luka. Banyak polisi mengungsi ke kantor polisi militer di dekat mes dosen Universitas Baturaja dan masyarakat takut beraktivitas ke luar rumah karena khawatir menjadi sasaran. Desastian/dbs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar