PALEMBANG (voa-islam.com) - Markas Polres Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, diserang dan dibakar oleh puluhan orang berseragam tentara, Kamis (7/3/2013), pukul 07.30. Menurut informasi, sekitar 95 anggota TNI itu menyerbu Polres OKU dengan mengendarai sepeda motor dan truk.
Kejadian diduga buntut dari penembakan anggota
kepolisian yang menewaskan seorang anggota anggota TNI Angkatan Darat
Bataliyon Armed 15 Kodam II Sriwija, Pratu Heru yang tertembak oleh
anggota Polres OKU pada 23 Januari lalu.
Puluhan orang berseragam loreng hijau tersebut memblokir
jalan-jalan menuju Markas Polres Baturaja. Mereka juga menyerang
anggota kepolisian dengan pukulan, tendangan, serta senjata tajam
sejenis pisau atau sangkur.
Diberitakan, empat polisi terluka saat terjadi
pembakaran Markas Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Kota Baturaja,
Sumatera Selatan, oleh puluhan anggota TNI dari Yon Armed 15. Keempatnya
mengalami luka tusuk. Dua di antaranya kini masih kritis dan dirawat di
Palembang. "Luka-luka empat orang, dua parah dan dirawat," Kepala
Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius di Mabes Polri,
Jakarta Selatan, Kamis.
Kejadian bermula, anggota TNI Pratu Heru diduga melakukan pelanggaran
lalu lintas. Anggota Satuan Lalu Lintas Polres OKU hendak menindaknya,
Heru tidak menghiraukan bahkan tetap melanjutkan perjalanan. Dalam
pengejaran, Heru ditembak oleh Polantas tersebut."Rencananya akan unjuk
rasa damai terkait temannya yang tertembak, tapi jadi tidak terkendali,"
ujar Suhardi.
Saksi mata memperkirakan jumlahnya sekitar 100 orang.
Warga sekitar, Gustin Moeslimi Singajuru (41), mengatakan, hingga siang
kemarin, gedung kantor Polres Ogan Komering Ulu masih dalam kondisi
terbakar meski api sudah mulai padam. "Sebagian besar sudah habis
terbakar," katanya.
Informasi sementara, enam anggota kepolisian Polres OKU
terluka tusukan. Puluhan orang berseragam itu juga menghalau anggota
Polisi Militer yang akan mencegah aksi mereka serta melarang mobil
pemadam kebarakan mendekat untuk memadamkan api.
Dua pos polisi sektor juga menjadi sasaran perusakan.
"Suasana panik dan tegang, warga sekitar tak ada yang berani mendekat,"
kata Gustin menambahkan. Pihak Kodam II/Sriwijaya maupun Kepolisian
Daerah Sumsel belum memberi keterangan.
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi
Alius menjelaskan, awalnya akan ada aksi damai terkait kasus anggota TNI
Pratu Heru yang tertembak beberapa waktu lalu oleh anggota Polres
OKU."Rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang tertembak,
tapi jadi tidak terkendali," ujar Suhardi.
Berdasarkan informasi, para anggota TNI datang dengan menggunakan
motor dan mengenakan seragam. Belum diketahui pasti jumlah korban di
lokasi. Sementara itu, berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara, akibat
penyerangan dan pembakaran Mapolres OKU yang berada di pusat Kota
Baturaja itu, suasana kota setempat mencekam dan sejumlah aktivitas
warga terganggu.
Seorang saksi mata yang pagi itu hendak mengurus surat
kelakuan baik, mengaku terkejut melihat ada keramaian dan gedung
Mapolres OKU terbakar. Saksi itu hanya melihat beberapa anggota Polres
OKU yang berlarian dengan kondisi luka-luka. Banyak polisi mengungsi ke
kantor polisi militer di dekat mes dosen Universitas Baturaja dan
masyarakat takut beraktivitas ke luar rumah karena khawatir menjadi
sasaran. Desastian/dbs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar