Minggu, 23 Juni 2013

Polisi Minta Suap Turis Di Bali Tayang di TV Belanda



Benar-benar memalukan. Rekaman dari kamera tersembunyi tentang polisi Indonesia yang menerima suap ditayangkan SBS 6, sebuah televisi komersial di Belanda. Rekaman itupun sudah diunggah di Youtube dengan judul Korupsi Di Bali/ Corruption Police in Bali sejak 1 April 2013 lalu.

Dalam tayangan itu jelas terlihat betapa konyolnya Polisi Indonesia yang tidak terlihat pangkat dan namanya itu.

Kejadian itu bermula ketika seorang turis Belanda ditangkap karena naik motor tanpa helm. Kemudian oleh polisi dibawa ke pos polisi.

Mereka berbincang dalam bahasa Inggris dan polisi tanpa sadar turis itu membawa kamera tersembunyi,. Kemungkinan besar dia memang reporter yang menyamar.

Percakapan keduanya kurang lebih seperti ini



Polisi: Kamu tahu kesalahan apa?

Turis : hmmm

Polisi : (memegang kepalanya) helm. Kamutidak menggunakan helm.

Turis: Terus bagaimana

Polisi : Kalau kamu di pengadilan bayar sekitar Rp1,2 juta.

Turis : Wow

Polisi: Tapi kalau bayar di sini cukup Rp200 ribu.

Turis : 20 Dollar?

Polisi: Ya mungkin 200 dolar

Turis pun membayar.

Polisi: Siapa nama Anda

Turis : Van der Spek

Polisi: Van der Spek..dari Rusia?

Turis: Dari Netherland, Belanda

Polisi: Wow Belanda. Saya suka sepakbola Belanda (sambil bergaya bak pemain sepakbola). Oke urusan Anda selesai

Turis : Terus bagaimana nanti kalau ada polisi lagi

Polisi: Tidak masalah. Untuk hari ini tidak masalah. Anda bebas ke mana saja.

Turis : tanpa helm?

Polisi : Ya tanpa helm

Keduanya berjalan keluar pos. Jelas ada kamera lain dari jauh yang mengintai sehingga aktivitas terlihat jelas. Turis itu sudah naik ke motor tetapi justru berbincang-bincang yang akhirnya polisi justru mengajak minum bir. Mereka masuk lagi ke pos.

Polisi: Seratus ribu buat beli bir. Seratus ribu buat pemerintah saya. (Polisi keluar dan tidak lama masuk lagi bawa beberapa botol bir)

Turis: Saya cukup satu

Polisi: Satu? Cukup?

Turis: Saya sedang mengendarai kamu kan polisi (pasti tahu soal aturan tidak boleh mengendari motor sambil mabuk)

Polisi: Tidak masalah. Nanti kalau ada masalah cari saya saja.

Akhirnya minum bir bersama pun berlangsung. Seorang polisi masuk mengambil satu botol dan ikut minum

Turis: Sehari ini sudah berapa orang yang membayar ke kamu (suap)

Polisi: Tiga orang.

Turis : Saya paling besar ya?

Polisi: Kamu yang nomor dua. Pertama 300ribu, kamu 200 ribu dan satunya 100 ribu.

Siaran itu disiarkan di SBS 6. Sebuah televisi komersial di Belanda. Hal ini karenaada logo televisi tersebut di video tersebut.

Lebih lengkap lihat videonya, klik link gambar di bawah



Itulah polisi Indonesia. Ruarrrrrrrr biasa (rusaknya). Tapi paling Kapolri akan mengatakan ”Itu oknum”

Polisi 'Pemalak' Turis di Bali Itu Aipda Komang Sarjana


(courtesy: Youtube)
Polisi lalu lintas di Bali terekam dalam video yang beredar di Youtube tengah memalak seorang turis Belanda yang ditilang dan minum bir di dalam Pos Polisi. Anggota Satlantas Polres Badung itu diketahui adalah Aipda KomangSarjana.

"Ya memang bertugas di Polres Badung," ujar Kasubbag Humas Polres Badung AKP Made Dina di Bali, Kamis (4/4/2013).

Menurutnya, saat ini Aipda Komang Sarjanamasih menjalani pemeriksaan di Propam Polda Bali dan diamankan di Mapolda Bali.

Kapolres Badung AKBP Komang Suarthana mengakui seorang polisi di Bali yang menilang turis asal Belanda dan 'memalaknya' adalah anak buah dia. Menurut Komang, kejadian pemalakan itu berlangsung pada 6 bulan yang lalu.

"Kejadiannya 6 bulan yang lalu, tapi baru masuk Youtube tanggal 1 April," ungkap Komang saat dihubungi Liputan6 .

Dilihat dari pangkatnya saat itu, Komang Sarjana merupakan Brigadir Polisi. Namun, kini ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Aipda.

Profil Turis Kriwil Belanda Pembuat Video Polisi Bali 'Pemalak'


Kees Van Der Spek (peterrdevries.n)

Video turis asal Belanda bernama Kees Van Der Spek yang 'dipalak' oleh polisi lalu lintas di Bali berpangkat brigadir polisi kepala (Bripka) menuai banyak kontroversi. Belum diketahui apa tujuan Van Der Spek mengabadikan momen saat dirinya ditilang secara diam-diam. Hanya untuk lucu-lucuan atau untuk membuktikan sesuatu?

Informasi yang dihimpun Liputan6 dari Wikipedia yang dilansir Kamis (4/4/2013), turis belanda bernama lengkapKees van der Spek yang lahir tahun 1964 itu adalah seorang jurnalis.

Melalui situs tersebut, pria yang usianya hampir setengah abad itu adalah seorang reporter televisi. Ia bekerja bersama rekannya Peter R. de Vries. Keduanya adalah jurnalis spesialis kriminal.

Van Der Spek bertugas untuk mencari berita pada program televisi Belanda bertajuk Peter R. de Vries, yang menayangkan penyelidikan rahasia.

Sebelumnya ia juga sempat terlibat dalam pencarian seorang siswi Amerika bernama Natalee Ann Holloway yang hilang saat tur dari sekolahnya ke Aruba . S ebuah negara mirip Karibia di Kerajaan Belanda. Natalee hilang pada 24 Mei 2005, dan Spek pun ikutterlibat dalam kasus itu d engan informan Patrick Van Der Eem.

Wartawan Multitalenta

Tak hanya mahir dalam melakukan penyelidikan, turis Belanda berambut keriwil itu ternyata juga pandai menulis. Pada 2008, ia sempat merilis sebuah buku bertajuk Achter de schermen bij Peter R. de Vries atau Behind The Scenes dari program televisi berjudul Peter R. de Vries.

Diketahui dari akun jejaring sosial dengan nama lengkapnya Kees Van Der Spek, pria berusia 49 tahun itu adalah penyuka musikBach, Tom Waits, Leonard Cohen, dan Coldplay.

Masih dari akun Facebook miliknya, ia diketahui bekerja di Endemol, sebuah televisi produksi internasional dan perusahaan distribusi yang berkantor pusatBelanda. Di perusahaan tersebut ia menjabat sebagai direktur sekaligus reporter.

Pria Belanda yang juga fasih berbahasa Inggris itu ternyata lulusan dari NHTV Breda, European School of Bergen New York, CSG Oude Hoven Gorinchem, Moderne Humaniora Bujumbura, Vrije Atheneum Paramaribo.

Ternyata pria yang memiliki rambut kriwil itu telah menikah dengan wanita berambut panjang bernama Annabelle Van Der Spek.

Van Der Spek Juga Bongkar Praktik Mafia Money Changer di Bali



Van Der Spek, tak hanya sukses merekam anggota Polantas Bali yang sedang minta uang damai. Turis asal Belanda ini juga membongkar praktik kotor para mafia money changer di Pulau Dewata. Der Spek pun berhasil merekam aksi para mafia money changer yang kerap ngibulin para turis asing di Pulau Dewata itu.

Aksi Van Der Spek itu bisa dilihat di youtubeyang baru diunggah pada 1 April lalu. Di Youtube, video berdurasi 5 menit 28 detik itu diberi nama 'Penipuan Turis di Bali / Fraud to tourists in Bali '

Awalnya tampak bahwa bahwa bule berambut kriting pirang itu memasuki sebuah money changer di sebuah gang sempit di kawasan Bali . Dia pun lalu menukarkan uang dolar ke dalam pecahan rupiah.

Harga sudah setuju, uang rupiah yang akanditukar pun sudah dihitung dan disiapkan petugas kasir. Namun dengan kecepatan tangan yang dimiliki kasir tersebut, beberapa lembar uang Rp 50 ribu ia jatuhkan ke laci. Uang yang sudah berkurang jumlahnya itu pun segera berpindah tangan ke Van Der Spek.

Ketika keluar bilik money changer , Van DerSpek lalu menghitung rupiah yang dia terima. Dan benar saja, rupiah yang dia terima tidak sesuai dengan nilai tukar yangseharusnya.

Bule itu pun kemudian masuk dan memintakekurangan uangnya dikembalikan, tetapi usahanya sia-sia. Sang kasir menolak mengembalikan uangnya.

Bukan sekali saja Van Der Spek merekam hal itu. Dia lalu kembali melakukan penukaran mata uang di lokasi berbeda, namun perlakuan sama tetap dia alami.

Seorang kasir money changer berkaos putihmengelabuhi dengan cara yang sama di tempat pertama. Dengan cepatnya sang kasir bisa mengurangi tumpukan uang rupiah dan dimasukkan ke dalam laci. Tetapi kali ini sang kasir kalah gertak.

"How did you do it? why? because stupid turis?" ujar Van Der Spek dalam video tersebut.

"Tell me the secret?" desak Van Der Spek kepada pria yang mengakalinya itu.

Sang petugas kasir rupanya tidak bisa mengelak lagi bahwa dirinya telah mengelabuhi pelanggannya. Dia pun segerameminta maaf kepada Van Der Spek.

"Sorry yah. Do you want to look?" ujarnya.

Kasir itu pun langsung mempraktikan bagaimana trik yang digunakannya untuk mengurangi setumpuk uang rupiah yang dia genggamnya. Dan memang butuh kecepatan dan ketenangan untuk melakukan trik tersebut.

Kasus tersebut sebenarnya akan merugikanwarga Bali tentunya. Selama ini Bali dikenal sebagai kota tujuan turis internasional. Namun bila kecurangan seperti itu terus terjadi, bukan tidak mustahil Bali akan ditinggalkan para turis asingnya.

Berikut video Van Der Spek saat merekam aksi para mafia money changer sedang beraksi:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar