Polisi yang Memalukan (Preman bersegam polisi...)..>>Seorang
turis asing asal Belanda bernama Van der Spek mengendarai skuter di
Kuta, Bali, tanpa mengenakan helm. Di depan Pos Polisi Lio Square dia
dihentikan oleh seorang polisi, dan diajak masuk ke pos polisi itu. Di
situ, polisi yang tidak diketahui nama dan NRP-nya itu karena tertutup
rompi hijau khas polisi yang dikenakannya itu berkomunikasi dengan
gayanya yang over acting dengan Van der Spek.
Ketika Van der Spek menanyakan, apa salahnya. Si polisi menunjukkan
kepalanya sambil memamerkan senyumnya yang menjijikkan, memberi isyarat
bahwa kesalahan si bule adalah tidak mengenakan helm.
“Apakah saya bisa melihat SIM anda?” Tanya si polisi dalam bahasa
Inggris. Sebelum bule itu menjawabnya, polisi itu melanjutkan, “Ah, saya
tahu, pasti anda tidak membawanya. Tertinggal di hotel, atau di villa?”
“Anda bisa membaca pikiran saya,” puji Van der Spek.
Si polisi merasa senang dipuji. Tidak sadar bahwa kelihatannya bule itu
sengaja menyanjungnya. Polisi itu kemudian memberitahukan bahwa karena
kesalahannya itu, Van der Spek harus membayar denda Rp. 1.250.000, plus
harus ikut sidang di pengadilan di Denpasar. Van der Spek bilang, “Wouw
…” Si polisi menawarkan “jasa baiknya,” katanya, Van der Spek bisa
membayarnya saja Rp. 200.000, dan tidak perlu ikut sidang di Pengadilan
Denpasar.
Van der Spek pun membayar si polisi Rp 200.000, terdiri dari 4 lembar Rp. 50.000.
Polisi itu mempersilakan Van der Spek melanjutkan perjalanannya. Ketika
Van Der Spek menanyakan tentang helm, polisi itu memberi garansi bahwa
hari ini Van der Spek boleh tidak pakai helm di kawasan yang dijaganya.
Tetapi besok, harus pakai helm.
Ketika Van der Spek sudah duduk di atas skuternya, polisi itu bertanya,
hendak kemana? Van der Spek menjawab, Mau minum bir di ruangan ber-AC.
“Oh, bir?! Bagaimana kalau minum di sini saja?” tawar si polisi. Si bule
setuju. Polisi itu pergi beli bir, Van der Spek menunggunya di pos
polisi.
“Seratus ribu untuk bir, seratus ribu untuk pemerintah saya!” Seru si polisi.
Tak lama kemudian polisi itu kembali sambil membawa 3-4 botol Bir
Bintang berukuran besar. Dengan terus menunjukkan ekspresi gembiranya
karena sudah dapat duit ditraktir bir lagi. Seorang polisi lain, teman
polisi yang menilang Van der Spek itu pun terlihat ikut menikmati bir
tersebut.
“Saya cukup satu saja,” kata si bule, “Karena saya mengemudi. Anda
polisi … ” Maksudnya mungkin mau mengingatkan polisi itu. Sebagai polisi
yang sedang bertugas jang minum bir banyak-banyaks
“No problem! No problem!” Jawab si polisi.
Van der Spek dan polisi itu melakukan toast bersama, menikmati bir itu sambil bercakap-cakap sebentar sebelum si bule pamit.
“Hari ini sudah berapa banyak turis yang anda tangkap?” Pancing Van der Spek.
“Tiga,” jawab si polisi.
“Ini rahasia … sampai hari ini sudah dapat berapa banyak dari turis?”
Tanya Van der Spek sambil tertawa. Polisi itu juga tertawa, seolah
bangga dengan pemalakannya itu. “Yang pertama, Rp 200.000. Yang kedua,
anda, Rp. 200.000, dan yang ketiga Rp. 100.000,” jawabnya. Jadi, sampai
saat itu dia sudah dapt Rp. 500.000 dari tiga turis.
Demikian rekaman peristiwa yang dapat dilihat di tayangan You Tube, yang
baru saja diunduh pada 1 April 2013, dengan judul Polisi Korupsi di
Bali/Corruption Police in Bali itu. Sampai saat tulisan ini dibuat sudah dilihat sebanyak 5.019 kali. Bisa anda lihat di akhir tulisan ini.
Kelihatannya video yang diambil secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan
dengan cermat dan dilakukan editing sebelum ditayangakan di You Tube,
sehingga kelihatan hasilnya cukup bagus. Selain kamera tersembunyi yang
dibawa Van der Spek itu (kemungkinan adalah dari ponselnya) juga ada
kamera lain yang mengambil gambar dari jarak jauh ketika Van der Spek
dihentikan polisi itu dan diajak masuk ke pos polisi. Siapakah yang
mengambil tayangan tersebut? Apakah teman Van der Spek? Berarti, mereka
sudah mengantisipasi kejadian tersebut sebelumnya?
Atau mungkin saja bule yang mengaku bernama Van der Spek ini adalah
wartawan dari Belanda. Bersama kawannya mereka meliput tentang kebiasaan
polisi yang memalak para turis di Bali. Ini dilihat dari hasil rekaman
tersebut, dan pertanyaan yang diajukan Van der Spek ketika
bercakap-cakap sambil minum bir dengan si polisi.
Mungkin karena merasa jengkel di-pungli, mendadak turis asal Belanda itu
mempunyai ide untuk mengajak polisi itu minum bir bersama di dalam pos
polisinya, kemudian merekam semuanya secara sembunyi-sembunyi.
Maksudnya, sekalian memberi pelajaran kepada polisi itu. Menunjukkan ke
publik betapa bobrok mental si polisi. Sudah melakukan pungli, ditambah
lagi minum minuman keras di saat sedang bertugas. Di pos polisi lagi.
Sungguh ini publikasi yang sangat mencoreng nama Indonesia dan polisi
Indonesia dari pusat wisata Indonesia yang paling ternama di dunia
internasional.
Perkembangan terkini, menurut Kompas.com, Kapolda Bali Irjen Pol. Irfan
Wachyunadi mengatakan, polisi yang ternyata bernama Aipda Komang
Sarjana, anggota Polsek Kuta Utara itu telah dibebastugaskan sementara
untuk diperiksa Propam Polda Bali.
Tapi, … katanya, polisi Bali juga akan mencari dan memanggil si bule
untuk disidangkan karena telah melakukan tindak pidana penyuapan! Nah,
lhoo ….***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar